Menu

Mode Gelap
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Gempa Dahsyat di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 800 Orang Sejumlah Politisi Nasdem, PAN, dan Golkar Dicopot dari DPR Usai Demo Besar Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Tunangan Siapa Anggota DPR yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok? KAI Tegas Tolak Terkontaminasi Radioaktif, Kemendag Hentikan Ekspor Udang Indonesia ke AS

News

WhatsApp Tampilkan Iklan, Tak Ganggu Obrolan Pribadi

badge-check


					WhatsApp Tampilkan Iklan, Tak Ganggu Obrolan Pribadi Perbesar

Jakarta – Aplikasi perpesanan populer WhatsApp mengumumkan pada Senin (16/6/2025) bahwa mereka akan mulai tampilkan iklan di sebagian bagian aplikasi. Langkah ini adalah sebagai bagian dari strategi induk perusahaannya, Meta Platforms, untuk membuka sumber pendapatan baru dari miliaran penggunanya di seluruh dunia.

Dalam pernyataan resmi, WhatsApp menyebut bahwa iklan hanya akan muncul di tab Updates. Sekitar 1,5 miliar pengguna menggunakan bagian aplikasi ini setiap harinya. Tab ini biasanya menampilkan pembaruan dari fitur Status dan Channel.

“Pengalaman pesan pribadi di WhatsApp tidak akan berubah. Pesan pribadi, panggilan, dan status tetap terenkripsi end-to-end dan tidak akan digunakan untuk menampilkan iklan,” tulis WhatsApp dalam unggahan blog resminya.

Langkah ini menandai perubahan besar dalam arah kebijakan WhatsApp. Meski awalnya Jan Koum dan Brian Acton yang mendirikan WhatsApp pada 2009, berkomitmen menjaga platform bebas iklan.

Setelah Facebook mengakuisisi pada 2014, kedua pendiri tersebut hengkang beberapa tahun kemudian. Sejak saat itu, Meta memang telah berulang kali mengupayakan cara untuk memonetisasi WhatsApp.

Target Iklan Berdasarkan Data Lokasi dan Interaksi

Menurut WhatsApp, penargetan iklan akan berdasarkan sejumlah parameter seperti usia pengguna, lokasi, dan bahasa. Selain itu, faktor seperti saluran yang diikuti dan interaksi pengguna terhadap iklan juga akan menentukan penayangan.

Meski begitu, WhatsApp menegaskan tidak akan menggunakan isi pesan pribadi, panggilan, atau grup pengguna sebagai dasar penargetan iklan.

Selain menampilkan iklan, WhatsApp juga meluncurkan dua fitur monetisasi baru lainnya. Pertama, saluran (channels) kini bisa mengenakan biaya langganan bulanan untuk memberikan pembaruan eksklusif kepada para pengikutnya. Kedua, pemilik bisnis dapat membayar agar saluran mereka lebih terlihat dan menjangkau pengguna baru.

Dengan lebih dari dua miliar pengguna aktif, Meta mengubah WhatsApp menjadi platform yang tidak hanya mendominasi komunikasi digital, tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menguntungkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Presiden Prabowo Setujui Pembentukan Dirjen Pesantren, Babak Baru Perhatian Negara untuk Dunia Santri

24 Oktober 2025 - 09:27 WIB

Pesantren Menyapa Dunia Digital: Kolaborasi Ilmu, Teknologi, dan Akhlak

22 Oktober 2025 - 15:08 WIB

Lomba FASI Banyuwangi 2025 Resmi Dibuka, Ratusan Siswa SD Ikuti MTQ dan Pildacil

16 Oktober 2025 - 12:38 WIB

Ratusan siswa SD dari berbagai kecamatan di Banyuwangi ikut Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) 2025 di GOR dan SMPN 1 Giri Banyuwangi.

Senyum Mekar 46 Warga Desa Gladag saat Terima BLT-DD Triwulan IV  

8 Oktober 2025 - 21:09 WIB

TP PKK Rogojampi Gelar Sosialisasi Dampak Nikah Siri di Desa Gladag

8 Oktober 2025 - 12:44 WIB

Trending di News