Menu

Mode Gelap
Google Beri Jatah 30% untuk Proyek Chromebook Kemendikbud Kejagung Tetapkan 4 Tersangka Korupsi Chromebook Kemendikbud Kasus Chromebook: Kejagung Jemput Paksa Konsultan Kemendikbud GoTo Terkait Kasus Chromebook, Nadiem Masuk Daftar Cekal Marquez Lakukan Selebrasi Aura Farming di MotoGP Jerman 2025 Satu Petani Tewas dalam Penggerebekan Ladang Ganja California

Internasional

India Wajibkan Inspeksi Sakelar Bahan Bakar Boeing Usai Tragedi AI171

badge-check


					Ilustrasi posisi sakelar bahan bakar Boeing 787 Dreamliner. Perbesar

Ilustrasi posisi sakelar bahan bakar Boeing 787 Dreamliner.

Inspeksi Wajib Boeing oleh Maskapai India Usai Kecelakaan Fatal Air India

New Delhi – Otoritas penerbangan India memerintahkan seluruh maskapai di negara itu untuk melakukan inspeksi terhadap sakelar bahan bakar (fuel control switches) pada pesawat Boeing, menyusul laporan awal kecelakaan fatal Air India yang menewaskan 260 orang pada Juni lalu.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara India (DGCA) menyampaikan bahwa seluruh operator maskapai wajib menyelesaikan inspeksi paling lambat 21 Juli. “Kepatuhan ketat terhadap batas waktu ini sangat penting demi menjamin kelayakan terbang dan keselamatan operasional yang berkelanjutan,” tulis pernyataan resmi DGCA, Senin (14/7/2025).

Langkah ini diambil tak lama setelah Laporan Awal Badan Investigasi Kecelakaan Pesawat India (AAIB) mengungkap temuan penting. Pasokan bahan bakar ke mesin pesawat Boeing 787 Dreamliner Air India, nomor penerbangan AI171 rute Mumbai–London, terputus sesaat setelah lepas landas.

AAIB menyebutkan bahwa sakelar bahan bakar pada pesawat tersebut ditemukan telah berpindah dari posisi “run” ke posisi “cut-off”. Perpindahan ini memutus aliran bahan bakar ke mesin dan menyebabkan hilangnya daya dorong.

Rekaman suara kokpit yang berhasil dipulihkan turut memperkuat temuan tersebut. Dalam rekaman, terdengar salah satu pilot bertanya, “Kenapa kamu matikan (bahan bakar)?” disusul jawaban pilot lainnya, “Saya tidak melakukannya.”

Air India Abaikan Rekomendasi FAA

Temuan ini memicu keprihatinan internasional. Inspeksi yang kini diwajibkan sejatinya pernah direkomendasikan oleh Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) sejak 2018. Namun kala itu, rekomendasi tersebut bersifat imbauan dan bukan perintah wajib, sehingga tidak semua maskapai melaksanakannya.

Air India menjadi salah satu maskapai yang tidak melakukan pemeriksaan fitur pengunci pada sakelar pemutus bahan bakar karena hanya bersifat rekomendasi.

FAA sendiri, dalam pernyataannya pada Senin (14/7), menyatakan bahwa sakelar tersebut “tetap aman” meski fitur penguncinya tidak diaktifkan. FAA menerbitkan rekomendasi tahun 2018 itu setelah menemukan beberapa sakelar terpasang tanpa fitur pengunci aktif. Namun FAA menganggap hal itu tidak membuat pesawat menjadi tidak aman.

Ket: gbr kiri: posisi “run”, bahan bakar mengalir ke mesin. gbr tengah: tonjolan kecil sistem pengunci, sakelar harus diangkat untuk memindah posisi. gbr kanan: posisi “off” bahan bakar tidak mengalir ke mesin.

Respons Beragam

Lebih lanjut, sejumlah maskapai dan otoritas penerbangan di negara lain turut bereaksi. Di Korea Selatan, pemerintah sedang mempertimbangkan perintah serupa untuk seluruh operator pesawat Boeing.

Sementara itu, di India, serikat pilot membela kru Air India yang berada dalam pesawat nahas tersebut. “Mereka telah bertindak sesuai pelatihan dan tanggung jawab mereka dalam situasi yang sangat sulit. Tidak pantas menyalahkan pilot berdasarkan spekulasi,” kata Indian Commercial Pilots’ Association dalam pernyataannya.

DGCA menegaskan bahwa perintah inspeksi kali ini bersifat wajib, dan seluruh maskapai harus melaporkan hasil pemeriksaan kepada otoritas dalam waktu yang telah ditentukan.

AAIB menutup laporan awalnya dengan menekankan bahwa tujuannya bukan untuk mencari pihak yang bersalah, melainkan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Meta Bangun Pusat Data Seukuran Manhattan Demi Ambisi AI

17 Juli 2025 - 09:54 WIB

Meta bangun pusat data raksasa untuk AI, seukuran Manhattan. Zuckerberg targetkan dominasi kecerdasan buatan umum (AGI).

Israel Gempur Damaskus, Kantor Menhan Suriah Hancur

17 Juli 2025 - 08:07 WIB

Israel lancarkan serangan udara ke Damaskus, hancurkan markas militer Suriah di tengah konflik berdarah di Sweida.

Astronot India Sukses Pulang dari Luar Angkasa

16 Juli 2025 - 10:37 WIB

Astronot India dan kru Axiom-4 sukses mendarat di Samudra Pasifik setelah misi ISS, membawa pulang hasil eksperimen luar angkasa.

Broadcom Luncurkan Tomahawk Ultra, Siap Lawan Nvidia

16 Juli 2025 - 09:15 WIB

Broadcom rilis chip Tomahawk Ultra guna percepat pemrosesan AI, saingi Nvidia dengan skala 4 kali lebih besar.

Eropa Siapkan Tarif Balasan Senilai Rp1.260 Triliun untuk Produk AS

16 Juli 2025 - 08:36 WIB

Uni Eropa ancam tarif balasan senilai Rp1.260 triliun untuk produk AS seperti Boeing dan bourbon jika negosiasi dagang dengan Trump gagal.
Trending di Internasional