Beijing – Produsen kendaraan listrik (EV) asal China, BYD, mencatat lonjakan laba hingga 73 persen pada kuartal IV 2024. Peningkatan ini menegaskan dominasi BYD di pasar kendaraan listrik global sekaligus mencerminkan meningkatnya permintaan atas kendaraan ramah lingkungan.
Dalam laporan keuangannya yang disampaikan hari Senin waktu setempat, BYD mengungkapkan bahwa laba bersih perusahaan pada periode Oktober-Desember 2024 mencapai 10,5 miliar yuan atau sekitar Rp23,5 triliun. Angka ini naik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencatatkan laba sebesar 6,07 miliar yuan.
Kenaikan laba ini didorong oleh meningkatnya volume penjualan kendaraan listrik BYD, yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar di tengah persaingan ketat dengan produsen global lainnya, termasuk Tesla. Strategi diversifikasi produk dan ekspansi ke berbagai pasar internasional turut menjadi faktor utama dalam pertumbuhan tersebut.
Selain peningkatan laba, BYD juga mencatat lonjakan penjualan kendaraan listrik. Sepanjang 2024, BYD berhasil menjual lebih dari 3,02 juta unit kendaraan listrik dan hybrid, melampaui target perusahaan dan menempatkannya di puncak industri EV dunia. Ekspansi ke Eropa, Amerika Latin, dan Asia Tenggara berperan besar dalam peningkatan penjualan ini.
Keberhasilan BYD dalam mempertahankan pertumbuhan yang kuat juga didukung oleh efisiensi biaya produksi dan inovasi teknologi. Perusahaan terus mengembangkan baterai berkapasitas lebih besar dan lebih tahan lama, yang menjadi daya tarik utama bagi konsumen.
Analis industri memperkirakan tren positif ini akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya adopsi kendaraan listrik secara global. Kebijakan pemerintah di berbagai negara yang mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan juga menjadi katalis utama bagi pertumbuhan BYD dan industri EV secara keseluruhan.
Dengan capaian ini, BYD semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemimpin industri kendaraan listrik dunia dan memperkuat daya saingnya dalam menghadapi kompetitor global seperti Tesla dan produsen otomotif konvensional yang mulai beralih ke teknologi listrik.