Menu

Mode Gelap
Dua Terduga Pelaku Penembakan WN Australia di Bali Ditangkap Amerika Serikat Ancam Terbitkan 36 Travel Ban Baru Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran Air India Jatuh: Lebih dari 240 Tewas, Satu Penumpang Selamat Ayah Farel Prayoga Ditangkap Polisi karena Judi Online! Penembakan di Sekolah Austria Tewaskan 10 Orang, Pelaku Bunuh Diri

Internasional

Putin Umumkan Gencatan Senjata Tiga Hari, Kyiv Skeptis

badge-check


					Putin umumkan gencatan senjata selama tiga hari, mulai 8 - 10 Mei 2025. Perbesar

Putin umumkan gencatan senjata selama tiga hari, mulai 8 - 10 Mei 2025.

Moskow – Presiden Rusia Vladimir Putin, Senin (28/4/2025), mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari pada Mei mendatang dalam perang melawan Ukraina. Langkah ini diambil untuk memperingati 80 tahun kemenangan Uni Soviet dan sekutunya dalam Perang Dunia II.

Gencatan senjata akan berlangsung mulai 8 Mei hingga 10 Mei, bertepatan dengan perayaan besar Hari Kemenangan di Moskow yang akan dihadiri sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden China Xi Jinping.

Dalam pernyataan resmi, Kremlin menyebutkan seluruh operasi militer akan ditangguhkan selama periode tersebut. “Rusia berharap pihak Ukraina mengikuti langkah ini. Jika terjadi pelanggaran dari pihak Ukraina, angkatan bersenjata Rusia akan merespons secara memadai,” bunyi pernyataan itu.

Namun, keputusan ini mendapat respons skeptis dari Kyiv. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mempertanyakan niat Putin mengapa gencatan senjata harus menunggu hingga 8 Mei. Ia menilai, penghentian kekerasan seharusnya dilakukan segera demi menyelamatkan nyawa warga sipil, bukan demi perayaan parade militer.

“Kami menghargai nyawa manusia, bukan parade,” ujar Zelenskiy dalam pidato malamnya.

Kyiv sebelumnya menyerukan gencatan senjata minimal selama 30 hari guna membuka jalan bagi diplomasi. Namun, Moskow menegaskan bahwa pihaknya menginginkan penyelesaian penuh, bukan sekadar jeda pertempuran.

Isyarat Damai di Tengah Tekanan Internasional

Langkah Putin ini muncul di tengah tekanan kuat dari Amerika Serikat untuk segera mengakhiri perang. Presiden AS Donald Trump melalui juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Brian Hughes, menyatakan bahwa Presiden Trump menginginkan gencatan senjata permanen, bukan hanya jeda sementara.

“Presiden menyambut niat Putin untuk menghentikan konflik sementara, tetapi beliau telah menegaskan bahwa solusi yang diharapkan adalah penghentian perang secara permanen,” kata Hughes.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Menurut Departemen Luar Negeri AS, Rubio menegaskan pentingnya langkah konkret menuju perundingan damai.

Di sisi lain, Lavrov menyatakan Rusia menginginkan pembicaraan langsung dengan Ukraina tanpa prasyarat. Ia juga menegaskan posisi Rusia yang menuntut pengakuan internasional atas empat wilayah Ukraina yang diklaim Moskow sejak 2022 serta syarat “demiliterisasi dan denazifikasi” Ukraina.

Keraguan atas Niat Moskow

Kyiv dan negara-negara Barat memandang skeptis langkah Rusia ini. Ukraina menuduh Moskow hanya memanfaatkan waktu jeda untuk memperkuat posisi militernya dan merebut lebih banyak wilayah.

“Rusia tidak mencari perdamaian sejati. Mereka bermain waktu,” kata seorang pejabat senior Ukraina yang tidak disebutkan namanya.

Hubungan antara Moskow dan Washington pun mengalami ketegangan setelah Trump mengkritik serangan udara Rusia yang menewaskan puluhan warga sipil di Kyiv pekan lalu. Trump bahkan menyatakan keraguannya terhadap keseriusan Putin dalam mengakhiri perang.

Sementara itu, Trump pada Minggu lalu juga mengisyaratkan bahwa Ukraina mungkin harus mempertimbangkan kompromi soal Krimea, wilayah yang dianeksasi Rusia pada 2014. Namun, Presiden Zelenskiy menegaskan bahwa hal itu bertentangan dengan konstitusi Ukraina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Brad Lander, Calon Wali Kota New York ditangkap Petugas Imigrasi

18 Juni 2025 - 11:03 WIB

Calon wali kota New York dari Partai Demokrat, Brad Lander, ditangkap petugas imigrasi AS. Gubernur New York turun tangan.

Serangan Besar Rusia Guncang Kyiv, 15 Tewas Ratusan Terluka

18 Juni 2025 - 10:18 WIB

Serangan besar Rusia hantam Kyiv, tewaskan 15 warga termasuk WN AS, ratusan luka. Gedung apartemen hancur.

Hadapi Ancaman China, Taiwan Jalin Kerja Sama dengan Pemasok Drone Ukraina

18 Juni 2025 - 09:12 WIB

Taiwan jalin kerja sama dengan Auterion, pengembang software drone dari AS dan Jerman, untuk perkuat pertahanan dari ancaman China.

Tank Israel Tewaskan 51 Warga Gaza yang Antri Bantuan

18 Juni 2025 - 08:00 WIB

Tank Israel tembak kerumunan warga yang antri bantuan di Gaza selatan. Sedikitnya 51 orang tewas, puluhan luka-luka.

Kronologi Penembakan Politikus Demokrat, Pelaku Nyamar Jadi Polisi

17 Juni 2025 - 12:06 WIB

Penembakan politikus Partai Demokrat di Minnesota tewaskan Melissa Hortman dan suaminya, Senator John Hoffman dan istri terluka parah.
Trending di Internasional