San Francisco – CEO OpenAI, Sam Altman, mengungkapkan bahwa Meta tawarkan bonus fantastis untuk Bajak para staf terbaik OpenAI. Meta, raksasa teknologi pemilik Facebook, Instagram, dan WhatsApp itu sampai menawarkan “bonus tanda tangan” hingga $100 juta atau sekitar Rp1,6 triliun untuk menarik talenta OpenAI.
Pernyataan tersebut disampaikan Altman dalam podcast bersama saudaranya, Jack Altman. Ia menyebut bahwa Meta memang agresif dalam membangun lini kecerdasan buatannya (AI). Salah satunya terlihat dari pembelian 49% saham startup Scale AI senilai $14 miliar baru-baru ini.
“Sampai saat ini, tidak ada dari orang-orang terbaik kami yang hengkang,” ujar Altman. Ia menambahkan bahwa selain bonus masuk, Meta juga menawarkan kompensasi tahunan yang sangat besar, meskipun ia tidak merinci apakah bentuknya berupa gaji, saham, atau insentif lainnya.
Misi Jadi Daya Tarik
Menurut Altman, para talenta memilih bertahan karena mereka percaya pada misi OpenAI untuk menciptakan superintelligence—yakni sistem AI yang melampaui kemampuan kognitif manusia secara signifikan.
“Budaya di sini sangat spesial. Itu yang membuat banyak orang ingin bergabung dan tetap tinggal,” ujarnya. Ia menilai bahwa inovasi lebih mudah berkembang di lingkungan seperti OpenAI daripada di perusahaan besar lain.
“Banyak hal yang saya hormati dari Meta, tapi saya tidak merasa mereka perusahaan yang hebat dalam berinovasi,” ucapnya sambil menyamakan langkah Meta mengejar superintelligence dengan kegagalan Google membangun jejaring sosial pesaing Facebook.
Perang Talenta dan Ambisi AI
Langkah Meta ini mencerminkan persaingan ketat di sektor AI yang sedang menggeliat. OpenAI, yang dikenal luas melalui produk ChatGPT, kini jadi salah satu perusahaan AI paling bernilai di dunia. Pada Januari lalu, perusahaan ini mengumumkan aliansi investasi senilai $500 miliar untuk membangun pusat data baru di AS.
Sementara itu, Meta mempercepat ambisinya dengan belanja besar-besaran di sisi infrastruktur dan SDM untuk mengejar ketertinggalan.
Persaingan antar raksasa teknologi di bidang AI kian terbuka, dengan pimpinan mereka kerap menyampaikan sindiran di berbagai forum—termasuk podcast. Sebelumnya, pendiri Meta Mark Zuckerberg memuji iPhone buatan Apple sebagai “salah satu penemuan terpenting sepanjang masa”, namun menyebut Apple kini sudah “kehilangan sentuhan inovasi”.
Zuckerberg sendiri sempat terlibat perseteruan publik dengan CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, bahkan sampai pada wacana duel dalam arena cage fight. Saat ini, Musk juga tengah berseteru hukum dengan Sam Altman terkait sejarah pendirian OpenAI.