Washington – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (24/4/2025) melontarkan kritik terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin. Lewat platform Truth Social, Trump meminta Putin menghentikan serangan mematikan terhadap ibu kota Ukraina, Kyiv.
“Saya tidak senang dengan serangan Rusia di KYIV. Tidak perlu, dan waktunya sangat buruk. Vladimir, STOP! 5.000 tentara meninggal setiap minggu,” tulis Trump dalam unggahannya. “Mari kita SELESAIKAN Perjanjian Damai!”
Serangan terbaru Rusia berlangsung selama beberapa jam dengan rentetan rudal dan drone yang menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai 90 lainnya. Ini menjadi serangan paling mematikan di Kyiv sejak Juli tahun lalu.
Upaya Damai Donald Trump Alami Jalan Buntu
Kritik Trump muncul di tengah frustrasinya terhadap stagnasi upaya damai yang dipimpin AS antara Ukraina dan Rusia. Pada Rabu (23/4/2025), Trump juga melontarkan kecaman terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang dinilai memperpanjang perang dengan menolak menyerahkan wilayah Krimea—yang dianeksasi Rusia pada 2014—dalam kerangka kesepakatan damai.
Namun, Zelenskyy menegaskan bahwa Ukraina telah menyetujui proposal gencatan senjata dari AS 44 hari lalu, tapi Rusia tetap melancarkan serangan.
Donald Trump: Putin Pegang Kartu, Zelenskyy Tidak
Dalam pernyataan kepada media, Trump mengungkapkan keyakinannya bahwa Rusia lebih ingin mencapai kesepakatan dibanding Ukraina.
“Saya pikir akan lebih mudah berurusan dengan Zelenskyy. Tapi ternyata sejauh ini lebih sulit, dan itu tidak masalah,” ujar Trump.
Trump juga menegaskan bahwa dalam dinamika diplomatik, Putin saat ini “memegang kartu,” sementara Zelenskyy tidak. Pernyataan ini mencerminkan pendekatan Trump yang kerap menilai hubungan diplomatik dari sisi kekuatan tawar-menawar.
Sementara itu, Gedung Putih mengumumkan bahwa utusan khusus Trump, Steve Witkoff, akan kembali ke Moskow minggu ini untuk putaran pembicaraan keempat dengan Putin sejak Trump kembali menjabat pada Januari.
Respons Internasional: Macron dan PM Norwegia Bersikap Tegas
Presiden Prancis Emmanuel Macron turut menyuarakan kritik terhadap Putin. Dalam kunjungannya ke Madagaskar, Macron menantang klaim Putin soal perdamaian.
“Hanya ada satu jawaban yang kami tunggu: Apakah Presiden Putin bersedia menerima gencatan senjata tanpa syarat?” tegas Macron.
Sementara itu, Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Støre akan bertemu Trump hari ini untuk membahas perang Ukraina. Norwegia yang merupakan anggota NATO dan berbatasan langsung dengan Rusia, menekankan pentingnya kerja sama erat dengan AS demi perdamaian yang adil dan berkelanjutan.
Kementerian Luar Negeri Prancis juga menanggapi kritik Trump terhadap sikap Ukraina. Juru bicara Christophe Lemoine menegaskan, “Prinsip keutuhan wilayah Ukraina bukan sesuatu yang bisa dinegosiasikan.”