Vancouver – Suasana Festival Filipina berubah menjadi tragedi di Vancouver, Kanada, Sabtu (26/4/2025) malam waktu setempat. Sebuah mobil SUV menabrak kerumunan warga yang tengah merayakan Festival Komunitas Filipina, menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai puluhan lainnya.
Pelaku, Kai-Ji Adam Lo (30), warga Vancouver, telah didakwa dengan delapan pasal pembunuhan tingkat dua oleh jaksa di British Columbia. Polisi Vancouver menyatakan, dakwaan tambahan kemungkinan besar akan menyusul.
“Ini adalah hari tergelap dalam sejarah kota kami,” ujar Kepala Polisi Sementara Vancouver, Steve Rai, dalam konferensi pers, Minggu (27/4/2025).
Lo, yang ditangkap di lokasi kejadian, diketahui memiliki riwayat panjang masalah kesehatan mental dan interaksi dengan aparat. Polisi menegaskan tidak ada indikasi bahwa insiden ini terkait terorisme.
Serangan brutal ini terjadi di kawasan Sunset, jantung komunitas Asia di Vancouver, saat perayaan Lapu-Lapu Day Block Party sedang berlangsung. Festival tersebut digelar untuk menghormati Datu Lapu-Lapu, pahlawan nasional Filipina.
Saksi mata menggambarkan kengerian malam itu. Yoseb Vardeh, pemilik truk makanan “Bao Buns”, mengaku melihat tubuh-tubuh tergeletak di sepanjang jalan yang dipenuhi pecahan barang dan puing.
“Saya keluar dari truk makanan, dan di jalanan itu… hanya tubuh di mana-mana,” katanya dengan suara bergetar kepada media lokal.
SUV hitam yang dikendarai Lo terlihat ringsek parah di bagian depan. Menurut saksi, pelaku sempat berusaha kabur sebelum akhirnya berhasil dilumpuhkan oleh warga dan ditahan hingga polisi tiba.
Dukungan Mengalir
Hingga Minggu sore, dua puluh empat orang dilaporkan luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis. Otoritas memperingatkan bahwa jumlah korban jiwa kemungkinan bertambah.
Pesan duka mengalir dari seluruh penjuru dunia. Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, menghentikan kampanye pemilu untuk mengunjungi lokasi kejadian. Ia menundukkan kepala di hadapan lilin dan bunga yang diletakkan warga sebagai tanda berkabung.
“Semalam, keluarga-keluarga kehilangan saudara, ibu, ayah, anak. Mereka mengalami mimpi buruk yang tak terbayangkan,” ujar Carney.
Premier British Columbia, David Eby, dalam kesempatan terpisah, menyampaikan kemarahan dan kesedihannya. “Sulit untuk tidak marah terhadap seseorang yang telah membunuh orang-orang tak berdosa,” katanya.
Di tengah duka, komunitas Filipina di Vancouver berusaha bangkit. RJ Aquino, Ketua Filipino BC, mengatakan, “Kami ingin seluruh dunia tahu bahwa kami sedang berduka. Namun kami juga melihat dan merasakan dukungan dari seluruh dunia.”

Petugas forensik Kepolisian Vancouver sedang menyelidiki tempat kejadian dan sebuah kendaraan yang diduga digunakan untuk menabrak kerumunan di acara Festival Filipina di Vancouver, Kanada, pada 27 April 2025.
Perayaan Festival Filipina Berubah Tragedi
Lapu-Lapu Day Block Party adalah perayaan budaya yang baru tahun lalu diakui secara resmi oleh Pemerintah British Columbia. Festival ini menampilkan beragam pertunjukan, makanan khas, dan tradisi Filipina.
Mable Elmore, anggota Majelis Legislatif British Columbia, hadir dalam festival tersebut sebelum tragedi terjadi. “Semua orang bahagia, bersiap pulang… lalu tiba-tiba semuanya berubah,” katanya sambil menahan tangis.
Investigasi besar-besaran tengah berlangsung, melibatkan lebih dari 100 aparat penegak hukum setempat, provinsi, hingga federal. Hingga kini, motif Lo melakukan serangan masih belum terungkap.
Kota Vancouver dan seluruh Kanada kini tenggelam dalam suasana duka. Namun sebagaimana disampaikan banyak pemimpin masyarakat, harapan dan solidaritas di tengah musibah ini akan menjadi kekuatan untuk bangkit kembali.