NEW YORK, 23 Oktober 2025 – Para penggemar film animasi hit Netflix “KPop Demon Hunters” harus bersabar lebih lama untuk bisa mengoleksi mainan resmi dari film tersebut. Produk-produk berlisensi dari Mattel dan Hasbro baru akan tersedia setelah musim belanja akhir tahun berakhir. Ini menjadi peluang emas yang terlewat bagi dua raksasa mainan asal Amerika Serikat tersebut.
Netflix pada Selasa (21/10) mengumumkan bahwa Mattel dan Hasbro akan memproduksi mainan, koleksi, permainan, dan produk role-play yang terinspirasi dari “KPop Demon Hunters”. Barang-barang tersebut bisa dipesan mulai beberapa pekan mendatang, namun sebagian besar baru akan dikirim setelah Januari 2026.
Menurut sumber, kedua perusahaan sempat memiliki peluang untuk memperoleh lisensi lebih awal. Namun mereka gagal memprediksi besarnya daya tarik lintas budaya antara penggemar K-pop, anime, dan penonton umum sebelum film dirilis pada Juni lalu.
Biasanya, butuh waktu 12 hingga 18 bulan bagi produsen mainan untuk memperoleh lisensi, mengembangkan desain, memproduksi, dan mengirimkan produk ke pasar. Karena itu, mereka biasanya bekerja sama dengan studio film agar produk bisa hadir di rak toko menjelang musim liburan. Periode ini menyumbang hampir sepertiga dari total penjualan tahunan industri mainan.
CEO Mattel, Ynon Kreiz, mengatakan pihaknya akan mempercepat proses produksi. “Butuh waktu untuk mengembangkan produk dengan kualitas yang kami jaga. Namun kali ini, kami akan mempercepat karena permintaannya sangat tinggi,” ujarnya.
Lisensi Barang Dagangan, Sumber Pendapatan Baru Netflix
KPop Demon Hunters menjadi fenomena global setelah rilis. Film ini sempat menduduki peringkat pertama tontonan di Netflix dan mencetak rekor sebagai film animasi paling banyak ditonton di platform tersebut hingga awal Juli. Lagu tema “Golden” bahkan menembus posisi puncak Billboard Hot 100, sementara versi sing-along filmnya berhasil terjual habis di lebih dari 1.300 bioskop di AS dan Inggris.
Meski rilis produk melewati musim liburan, para ahli menilai barang dagangan dari film populer tetap memiliki peluang besar laku keras. Fenomena serupa terjadi pada Labubu, boneka koleksi bergigi tajam yang baru viral satu dekade setelah peluncurannya. Popularitasnya melonjak setelah anggota BLACKPINK, Lisa, terlihat membawanya.
Namun, tahun ini musim liburan dipandang lebih krusial bagi industri mainan yang tengah tertekan oleh kenaikan tarif impor dari Tiongkok dan persaingan dengan gim seluler. Adobe Analytics memperkirakan konsumen AS akan menghabiskan sekitar 8,8 miliar dolar AS untuk mainan pada musim liburan 2025. Angka ini naik dari 8,2 miliar dolar tahun lalu.
Bagi Netflix, lisensi produk merupakan aliran pendapatan baru ketika pertumbuhan pelanggan mulai melambat. Strategi ini meniru kesuksesan Disney dan Warner Bros. Discovery yang meraup keuntungan besar lewat lini barang dagangan film seperti “Frozen” dan “Barbie”.
Awal tahun ini, Netflix meneken kesepakatan dengan Jazwares — produsen Squishmallows — untuk membuat mainan dan kostum dari serial “Stranger Things”. Perusahaan juga bekerja sama dengan Lego untuk menghadirkan set bangunan bertema anime “One Piece”.
Kandidat Mainan Terpopuler Musim Ini
Beberapa pengamat memperkirakan mainan dari film “Jurassic World: Rebirth” dan “Transformers 8: Rise of Unicorn” akan menjadi incaran utama tahun ini. Greg Ahearn, CEO Toy Association, menyebut kedua judul tersebut memiliki basis penggemar kuat dan dukungan promosi besar.
Sementara itu, Funko telah menandatangani kerja sama dengan Netflix untuk memproduksi figur Funko Pop! seharga 14,99 dolar AS yang terinspirasi dari karakter KPop Demon Hunters. Namun, seperti produk Mattel dan Hasbro, mainan ini baru akan dikirim mulai 30 Januari 2026.
Mattel akan merilis paket tiga boneka karakter utama. Sementara Hasbro menyiapkan permainan kartu Monopoly versi KPop Demon Hunters yang mulai dikirim pada 1 Januari 2026.
Tim Kilpin, Presiden Divisi Mainan, Permainan, dan Lisensi Hasbro, mengatakan, “Kami sudah berpengalaman dengan lisensi besar seperti Marvel dan Star Wars, sehingga kami tahu bagaimana merencanakan siklus produk. Namun, terkadang muncul properti baru yang meledak mendadak — dan itu selalu menjadi kejutan yang menyenangkan.”
