Menu

Mode Gelap
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Gempa Dahsyat di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 800 Orang Sejumlah Politisi Nasdem, PAN, dan Golkar Dicopot dari DPR Usai Demo Besar Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Tunangan Siapa Anggota DPR yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok? KAI Tegas Tolak Terkontaminasi Radioaktif, Kemendag Hentikan Ekspor Udang Indonesia ke AS

Internasional

Iran Gelar Pemakaman Komandan Militer dan Ilmuwan Nuklir

badge-check


					Prosesi pemakaman para komandan militer Iran, ilmuwan nuklir, dan korban lainnya yang tewas dalam serangan Israel, di Teheran, Iran, pada 28 Juni 2025. (foto: WANA/Majid Asgaripour) Perbesar

Prosesi pemakaman para komandan militer Iran, ilmuwan nuklir, dan korban lainnya yang tewas dalam serangan Israel, di Teheran, Iran, pada 28 Juni 2025. (foto: WANA/Majid Asgaripour)

Teheran – Lautan manusia berpakaian hitam memadati jalan-jalan utama Teheran pada Sabtu (28/6/2025), saat Iran menggelar pemakaman kenegaraan bagi para komandan militer tinggi, ilmuwan nuklir, dan warga sipil yang tewas akibat serangan udara Israel awal bulan ini.

Prosesi pemakaman yang dijuluki “Arak-arakan Para Syuhada Kekuatan” ini menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah Iran modern. Pemerintah menyatakan sedikitnya 60 korban dimakamkan dalam upacara tersebut. Di antaranya terdapat 16 ilmuwan, 10 komandan senior militer, empat perempuan, dan empat anak-anak.

Tiga tokoh penting yang menjadi sorotan adalah Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Komandan Garda Revolusi Jenderal Hossein Salami, dan Kepala Pasukan Dirgantara Garda Revolusi Jenderal Amir Ali Hajizadeh. Ketiganya tewas pada 13 Juni, hari pertama pecahnya perang dengan Israel.

Jenazah mereka diarak menuju Lapangan Azadi, yang dihiasi spanduk, foto-foto para syuhada, serta bendera nasional. Warga berjejal menyentuh peti jenazah dan menaburkan kelopak mawar. Shalat jenazah dipimpin oleh seorang ulama senior dan disiarkan langsung oleh televisi pemerintah. Dalam siaran tersebut, turut ditayangkan pula gambar rudal balistik yang dipamerkan di lapangan.

Presiden Masoud Pezeshkian turut hadir dalam acara tersebut. Ia didampingi tokoh-tokoh kunci Iran lainnya, seperti Ali Shamkhani—penasihat utama Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei—yang sebelumnya dilaporkan terluka dalam serangan udara, serta putra Khamenei, Mojtaba.

“Hari ini rakyat Iran, melalui perlawanan heroik melawan dua rezim bersenjata nuklir, mempertahankan kehormatan dan martabat mereka,” tulis Menteri Luar Negeri Abbas Araqchi dalam pesan Telegram seusai menghadiri pemakaman.

Ayatollah Khamenei, yang lazimnya memimpin langsung shalat jenazah tokoh-tokoh militer senior, belum tampak di hadapan publik sejak perang dimulai. Ia hanya muncul dalam dua rekaman video singkat dan belum memberikan pernyataan resmi pasca-pemakaman.

Israel-Iran Bertempur di Udara

Konflik bermula pada 13 Juni, ketika Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke fasilitas nuklir dan pos militer Iran. Serangan ini menewaskan sejumlah jenderal dan warga sipil, menjadi pukulan paling berat bagi Republik Islam sejak Perang Iran-Irak 1980-an.

Iran merespons dengan meluncurkan rentetan rudal ke pangkalan militer dan kota-kota di Israel. Amerika Serikat turut terlibat pada 22 Juni, menyerang fasilitas nuklir Iran, memperluas cakupan konflik.

Pemerintah Israel menyatakan serangannya bertujuan mencegah pengembangan senjata nuklir oleh Iran. Sementara itu, Iran bersikukuh bahwa program nuklirnya murni untuk kepentingan damai. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyebut tidak menemukan indikasi kredibel bahwa Iran memiliki program senjata nuklir aktif.

Presiden AS Donald Trump pada Jumat (27/6) memperingatkan bahwa Washington tidak menutup kemungkinan untuk kembali membombardir fasilitas Iran jika provokasi berlanjut.

Dalam pernyataan video sebelumnya, Khamenei memperingatkan bahwa Iran akan membalas setiap serangan AS dengan menghantam pangkalan militer Amerika di kawasan Timur Tengah.

Jumlah Korban Terus Bertambah

Kementerian Kesehatan Iran mencatat sedikitnya 610 korban jiwa di pihak Iran hingga gencatan senjata berlaku pada Selasa (25/6), dan lebih dari 4.700 orang luka-luka. Lembaga hak asasi manusia HRANA mencatat total 974 korban jiwa, termasuk 387 warga sipil.

Di pihak Israel, 28 orang dilaporkan tewas dan 3.238 lainnya mengalami luka-luka menurut Kementerian Kesehatan setempat.

Meski konflik mereda sementara, ketegangan tetap tinggi. Iran menuduh AS dan Israel gagal mencapai tujuan militer mereka. Sementara itu, pasukan Garda Revolusi menyatakan kesiapan untuk menghadapi segala bentuk agresi lanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tragedi Rio de Janeiro: Operasi Polisi Tewaskan 121 Orang

31 Oktober 2025 - 08:32 WIB

Operasi polisi di Rio de Janeiro menewaskan 121 orang, menjadikannya yang paling mematikan dalam sejarah Brasil.

Pencurian Mahkota Kerajaan di Louvre Prancis, Pakar Sebut Barang Curian Akan Hilang Selamanya

22 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Pencurian mahkota Kerajaan di Louvre jadi aib nasional Prancis. Polisi buru geng spesialis perhiasan lintas Eropa.

Industri Film Dunia Tetap Melaju di Tengah Ancaman Tarif Trump

19 Oktober 2025 - 10:29 WIB

Ancaman tarif 100 persen dari Donald Trump tak hentikan produksi global seperti Star Wars: Starfighter. Industri film tetap melaju.

Aksi ‘No Kings’ di AS, Ribuan Warga Protes Kebijakan Trump

19 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Ribuan warga AS turun ke jalan dalam aksi No Kings memprotes kebijakan Donald Trump yang dinilai mengancam demokrasi dan kebebasan sipil.

Tercatat Sejarah: Trump Umumkan Perang Gaza Berakhir

14 Oktober 2025 - 08:34 WIB

Hamas bebaskan sandera terakhir, Trump nyatakan perang Gaza berakhir. Dunia sambut babak baru perdamaian Timur Tengah.
Trending di Internasional