Menu

Mode Gelap
Coco Gauff Tersingkir di Babak Pertama Wimbledon Link Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2025, Ini Jadwalnya Kini Kejagung Bisa Lakukan Penyadapan, Potensi Langgar Privasi? Pemilu Nasional dan Daerah Terpisah: Jabatan DPRD Diperpanjang 2 Tahun? BNN dan Bea Cukai Tangkap 285 Tersangka Narkoba, Sita 683 Kg Barang Bukti Thunder Juara NBA 2025, Shai Gilgeous-Alexander Jadi MVP Final

Internasional

Iran Gelar Pemakaman Komandan Militer dan Ilmuwan Nuklir

badge-check


					Prosesi pemakaman para komandan militer Iran, ilmuwan nuklir, dan korban lainnya yang tewas dalam serangan Israel, di Teheran, Iran, pada 28 Juni 2025. (foto: WANA/Majid Asgaripour) Perbesar

Prosesi pemakaman para komandan militer Iran, ilmuwan nuklir, dan korban lainnya yang tewas dalam serangan Israel, di Teheran, Iran, pada 28 Juni 2025. (foto: WANA/Majid Asgaripour)

Teheran – Lautan manusia berpakaian hitam memadati jalan-jalan utama Teheran pada Sabtu (28/6/2025), saat Iran menggelar pemakaman kenegaraan bagi para komandan militer tinggi, ilmuwan nuklir, dan warga sipil yang tewas akibat serangan udara Israel awal bulan ini.

Prosesi pemakaman yang dijuluki “Arak-arakan Para Syuhada Kekuatan” ini menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah Iran modern. Pemerintah menyatakan sedikitnya 60 korban dimakamkan dalam upacara tersebut. Di antaranya terdapat 16 ilmuwan, 10 komandan senior militer, empat perempuan, dan empat anak-anak.

Tiga tokoh penting yang menjadi sorotan adalah Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Komandan Garda Revolusi Jenderal Hossein Salami, dan Kepala Pasukan Dirgantara Garda Revolusi Jenderal Amir Ali Hajizadeh. Ketiganya tewas pada 13 Juni, hari pertama pecahnya perang dengan Israel.

Jenazah mereka diarak menuju Lapangan Azadi, yang dihiasi spanduk, foto-foto para syuhada, serta bendera nasional. Warga berjejal menyentuh peti jenazah dan menaburkan kelopak mawar. Shalat jenazah dipimpin oleh seorang ulama senior dan disiarkan langsung oleh televisi pemerintah. Dalam siaran tersebut, turut ditayangkan pula gambar rudal balistik yang dipamerkan di lapangan.

Presiden Masoud Pezeshkian turut hadir dalam acara tersebut. Ia didampingi tokoh-tokoh kunci Iran lainnya, seperti Ali Shamkhani—penasihat utama Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei—yang sebelumnya dilaporkan terluka dalam serangan udara, serta putra Khamenei, Mojtaba.

“Hari ini rakyat Iran, melalui perlawanan heroik melawan dua rezim bersenjata nuklir, mempertahankan kehormatan dan martabat mereka,” tulis Menteri Luar Negeri Abbas Araqchi dalam pesan Telegram seusai menghadiri pemakaman.

Ayatollah Khamenei, yang lazimnya memimpin langsung shalat jenazah tokoh-tokoh militer senior, belum tampak di hadapan publik sejak perang dimulai. Ia hanya muncul dalam dua rekaman video singkat dan belum memberikan pernyataan resmi pasca-pemakaman.

Israel-Iran Bertempur di Udara

Konflik bermula pada 13 Juni, ketika Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke fasilitas nuklir dan pos militer Iran. Serangan ini menewaskan sejumlah jenderal dan warga sipil, menjadi pukulan paling berat bagi Republik Islam sejak Perang Iran-Irak 1980-an.

Iran merespons dengan meluncurkan rentetan rudal ke pangkalan militer dan kota-kota di Israel. Amerika Serikat turut terlibat pada 22 Juni, menyerang fasilitas nuklir Iran, memperluas cakupan konflik.

Pemerintah Israel menyatakan serangannya bertujuan mencegah pengembangan senjata nuklir oleh Iran. Sementara itu, Iran bersikukuh bahwa program nuklirnya murni untuk kepentingan damai. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyebut tidak menemukan indikasi kredibel bahwa Iran memiliki program senjata nuklir aktif.

Presiden AS Donald Trump pada Jumat (27/6) memperingatkan bahwa Washington tidak menutup kemungkinan untuk kembali membombardir fasilitas Iran jika provokasi berlanjut.

Dalam pernyataan video sebelumnya, Khamenei memperingatkan bahwa Iran akan membalas setiap serangan AS dengan menghantam pangkalan militer Amerika di kawasan Timur Tengah.

Jumlah Korban Terus Bertambah

Kementerian Kesehatan Iran mencatat sedikitnya 610 korban jiwa di pihak Iran hingga gencatan senjata berlaku pada Selasa (25/6), dan lebih dari 4.700 orang luka-luka. Lembaga hak asasi manusia HRANA mencatat total 974 korban jiwa, termasuk 387 warga sipil.

Di pihak Israel, 28 orang dilaporkan tewas dan 3.238 lainnya mengalami luka-luka menurut Kementerian Kesehatan setempat.

Meski konflik mereda sementara, ketegangan tetap tinggi. Iran menuduh AS dan Israel gagal mencapai tujuan militer mereka. Sementara itu, pasukan Garda Revolusi menyatakan kesiapan untuk menghadapi segala bentuk agresi lanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Fokus pada AI, Microsoft PHK 9.000 Pekerja

3 Juli 2025 - 10:10 WIB

Microsoft akan PHK 9.000 karyawan global demi efisiensi dan fokus pada pengembangan kecerdasan buatan serta investasi besar di pusat data AI.

Iran Siapkan Ranjau Laut, AS Waspadai Penutupan Selat Hormuz

2 Juli 2025 - 12:15 WIB

Iran muat ranjau laut di Teluk Persia usai serangan Israel, AS khawatir Selat Hormuz akan diblokade.Harga minyak dunia terancam melonjak.

Langgar Kode Etik, Jabatan PM Thailand Ditangguhkan MK

2 Juli 2025 - 09:15 WIB

Jabatan PM Thailand, Paetongtarn Shinawatra resmi ditangguhkan MK, Selasa (1/7/2025) akibat rekaman telepon dengan Hun Sen.

Trump Desak Hamas Terima Tawaran Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza

2 Juli 2025 - 08:03 WIB

Trump klaim Israel setuju gencatan senjata 60 hari di Gaza. Hamas diminta terima tawaran yang dibantu Qatar dan Mesir.

Dampak Kebijakan Imigrasi Trump: Panen di AS Terancam Gagal

1 Juli 2025 - 11:24 WIB

Dampak kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump mulai terlihat. Ribuan pekerja ladang ketakutan dan menghilang. Hasil panen terancam gagal.
Trending di Internasional