Menu

Mode Gelap
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Gempa Dahsyat di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 800 Orang Sejumlah Politisi Nasdem, PAN, dan Golkar Dicopot dari DPR Usai Demo Besar Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Tunangan Siapa Anggota DPR yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok? KAI Tegas Tolak Terkontaminasi Radioaktif, Kemendag Hentikan Ekspor Udang Indonesia ke AS

Internasional

Ledakan Colorado, Enam Orang Terluka, FBI Sebut Aksi Terorisme

badge-check


					Polisi menyisir jalanan di sekitar lokasi peristiwa ledakan di Colorado. Minggu, 1 Juni 2025. Perbesar

Polisi menyisir jalanan di sekitar lokasi peristiwa ledakan di Colorado. Minggu, 1 Juni 2025.

Boulder, Colorado – Sebuah ledakan di Colorado, Amerika Serikat melukai enam orang, setelah seorang pria melemparkan benda peledak ke arah kerumunan peserta aksi solidaritas untuk sandera Israel di Gaza, Minggu (1/6/2025) waktu setempat. Insiden yang terjadi di kawasan Pearl Street Mall, Boulder, Colorado, Amerika Serikat itu kini tengah diselidiki sebagai aksi terorisme oleh Biro Investigasi Federal (FBI).

Menurut Kepala FBI Kantor Wilayah Denver, Mark Michalek, pelaku meneriakkan “Free Palestine” sebelum melemparkan alat peledak rakitan ke arah peserta aksi. Enam korban yang terluka berusia antara 67 hingga 88 tahun, satu di antaranya dalam kondisi kritis.

“Fakta awal menunjukkan bahwa ini adalah tindakan kekerasan yang disengaja dan ditargetkan. Kami menyelidikinya sebagai tindakan terorisme,” kata Michalek dalam konferensi pers.

Saat ini, polisi menangkap Mohamed Soliman (45) tak lama setelah kejadian, dan kini ia sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Polisi memastikan tidak ada pelaku lain yang terlibat.

“Kami cukup yakin pelaku bertindak sendiri,” ujar Kepala Kepolisian Boulder, Stephen Redfearn.

Kelompok Run for Their Lives secara rutin mengadakan aksi solidaritas dalam bentuk acara jalan santai setiap minggu. Aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap para sandera Israel pasca serangan Hamas pada 2023 lalu. Dalam pernyataannya, kelompok tersebut menyebut bahwa aksi mereka selama ini selalu berjalan damai.

Tensi Politik Meninggi

Insiden ini menambah ketegangan politik di AS terkait konflik di Gaza. Serangan tersebut terjadi di tengah meningkatnya kekerasan bermotif antisemitisme di AS, seiring maraknya unjuk rasa pro-Palestina yang disebut sebagai bentuk kebencian terhadap komunitas Yahudi.

Direktur FBI Kash Patel dan Jaksa Agung Colorado Phil Weiser sama-sama menyebut insiden di Boulder sebagai “serangan kebencian yang menarget komunitas Yahudi.”

Sementara itu, Senator Demokrat Chuck Schumer menyebut serangan itu sebagai tindakan antisemitisme. “Ini mengerikan dan tidak boleh terus terjadi. Kita harus berdiri melawan antisemitisme,” tulisnya di media sosial X (dulu Twitter).

Kondisi Korban

Sejumlah saksi mata melaporkan suasana panik saat kejadian. Brooke Coffman (19), mahasiswa Universitas Colorado, mengatakan ia melihat empat perempuan tergeletak dengan luka bakar di tubuh mereka. Seseorang di lokasi menutupi korban yang mengalami luka bakar parah dengan bendera..

“Saya melihat seorang pria berdiri tanpa baju, memegang botol berisi cairan bening, berteriak-teriak. Semua orang berteriak, ‘ambil air, ambil air!’” ujar Coffman.

Isu Imigrasi dan Polarisasi Politik

Serangan ini juga memicu reaksi dari kubu konservatif yang mengaitkan peristiwa tersebut dengan kebijakan imigrasi. Stephen Miller, mantan pejabat di era Presiden Donald Trump, menyebut Soliman sebagai imigran yang telah melewati batas waktu visa dan tetap mendapat izin bekerja oleh pemerintahan sebelumnya. Ia menyerukan agar kebijakan imigrasi liberal “dibatalkan sepenuhnya”.

Di tempat lain, Gubernur Colorado Jared Polis juga turut menyuarakan keprihatinannya. “Sungguh tak terbayangkan bahwa komunitas Yahudi kembali mengalami serangan teror di Boulder,” tulisnya.

Sebelumnya, sebuah insiden serupa terjadi di Washington, D.C. pada Mei lalu. Seorang pria menembak mati dua staf Kedutaan Besar Israel setelah Komite Yahudi Amerika mengadakan sebuah acara di tempat itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tragedi Rio de Janeiro: Operasi Polisi Tewaskan 121 Orang

31 Oktober 2025 - 08:32 WIB

Operasi polisi di Rio de Janeiro menewaskan 121 orang, menjadikannya yang paling mematikan dalam sejarah Brasil.

Pencurian Mahkota Kerajaan di Louvre Prancis, Pakar Sebut Barang Curian Akan Hilang Selamanya

22 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Pencurian mahkota Kerajaan di Louvre jadi aib nasional Prancis. Polisi buru geng spesialis perhiasan lintas Eropa.

Industri Film Dunia Tetap Melaju di Tengah Ancaman Tarif Trump

19 Oktober 2025 - 10:29 WIB

Ancaman tarif 100 persen dari Donald Trump tak hentikan produksi global seperti Star Wars: Starfighter. Industri film tetap melaju.

Aksi ‘No Kings’ di AS, Ribuan Warga Protes Kebijakan Trump

19 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Ribuan warga AS turun ke jalan dalam aksi No Kings memprotes kebijakan Donald Trump yang dinilai mengancam demokrasi dan kebebasan sipil.

Tercatat Sejarah: Trump Umumkan Perang Gaza Berakhir

14 Oktober 2025 - 08:34 WIB

Hamas bebaskan sandera terakhir, Trump nyatakan perang Gaza berakhir. Dunia sambut babak baru perdamaian Timur Tengah.
Trending di Internasional