Seoul – Ketegangan perdagangan global kembali mengguncang pasar modal Korea Selatan. Sejumlah investor asing secara agresif melepas saham dua perusahaan raksasa, Samsung Electronics dan Hyundai Motor, sejak awal tahun ini. Langkah tersebut didorong oleh kekhawatiran meningkatnya risiko tarif dari Amerika Serikat, khususnya sejak Presiden Donald Trump kembali menjabat pada Januari lalu.
Data dari Bursa Korea (Korea Exchange) menunjukkan, hingga Senin (21/4/2025), investor asing menjual saham Samsung Electronics senilai 2,88 triliun won (setara USD 2,02 miliar). Saham Hyundai Motor juga terkena imbas, dengan penjualan mencapai 1,49 triliun won oleh investor asing di pasar saham utama KOSPI.
Dampak Langsung Ketegangan Dagang
Aksi jual besar-besaran ini terjadi seiring meningkatnya kekhawatiran atas kebijakan tarif tinggi yang mulai diberlakukan Washington terhadap produk-produk industri besar dunia. Samsung dan Hyundai, sebagai dua eksportir utama Korea, dipandang sangat rentan terhadap gejolak ini.
“Pasar saham Korea dan saham teknologi kapitalisasi besar masih menunjukkan volatilitas tinggi karena ketidakpastian perdagangan global yang terus meningkat,” ujar Lim Jung-eun, analis dari KB Securities, dalam laporan terbarunya.
Ia memperkirakan bahwa pemerintah AS akan mengumumkan tambahan tarif terhadap sektor semikonduktor dan farmasi dalam waktu dekat, yang dikhawatirkan akan semakin memperburuk sentimen pasar.

Bukan Hanya Samsung dan Hyundai
Selain dua nama besar tersebut, saham perusahaan lain yang bergantung pada ekspor juga mengalami tekanan. SK hynix, produsen chip terbesar kedua di Korea, mengalami penjualan oleh investor asing senilai 960,5 miliar won sejak awal tahun. Nilai tersebut menempatkannya di posisi keempat dalam daftar saham yang paling banyak dilepas investor luar negeri, setelah Samsung, Hyundai, dan Hanwha Ocean.
Penurunan Harga Saham
Perdagangan di Bursa Korea pada Selasa (22/4/2025) ditutup melemah. Saham Samsung Electronics ditutup turun 0,72 persen ke level 55.000 won. Hyundai Motor turun 0,91 persen, sementara SK hynix mencatat penurunan lebih dalam sebesar 1,59 persen, memperpanjang tren penurunan dalam beberapa hari terakhir.
Volatilitas Masih Menghantui
Analis memperingatkan bahwa selama ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok terus memanas, pasar saham Korea Selatan akan tetap berada dalam ketidakpastian. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada harga saham, tetapi juga pada rencana investasi jangka panjang dan sentimen pasar secara keseluruhan.












