Menu

Mode Gelap
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Gempa Dahsyat di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 800 Orang Sejumlah Politisi Nasdem, PAN, dan Golkar Dicopot dari DPR Usai Demo Besar Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Tunangan Siapa Anggota DPR yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok? KAI Tegas Tolak Terkontaminasi Radioaktif, Kemendag Hentikan Ekspor Udang Indonesia ke AS

Internasional

Kerusuhan di Ballymena: Puluhan Polisi Terluka, Rumah Dibakar

badge-check


					Polisi bersenjata dengan perlengkapan anti huru-hara berjaga-jaga pada malam kedua kerusuhan di Ballymena, Irlandia Utara, pada 10 Juni 2025. (foto: REUTERS/Clodagh Kilcoyne) Perbesar

Polisi bersenjata dengan perlengkapan anti huru-hara berjaga-jaga pada malam kedua kerusuhan di Ballymena, Irlandia Utara, pada 10 Juni 2025. (foto: REUTERS/Clodagh Kilcoyne)

Ballymena, Irlandia Utara – Kerusuhan kembali pecah di kota Ballymena pada Selasa (10/6/2025) malam waktu setempat. Ratusan perusuh bertopeng menyerang aparat keamanan, membakar mobil, dan membakar sejumlah rumah dalam kekacauan yang berlanjut untuk malam kedua berturut-turut. Aksi kekerasan ini dipicu oleh protes terhadap dugaan kasus kekerasan seksual di wilayah tersebut.

Sedikitnya 17 polisi terluka dalam kerusuhan terbaru itu. Jumlah ini menambah total korban luka di kalangan aparat menjadi 32 orang sejak insiden kekerasan pertama terjadi pada Senin (9/6).

Polisi menyatakan bahwa aksi kekerasan ini bermula dari unjuk rasa besar terkait dugaan pemerkosaan terhadap seorang remaja perempuan oleh dua anak laki-laki berusia 14 tahun. Kedua remaja tersebut telah dihadapkan ke pengadilan pada hari yang sama. Menurut BBC, dakwaan dibacakan kepada keduanya melalui penerjemah bahasa Rumania, dan keduanya membantah tuduhan yang dikenakan. Mereka ditahan hingga persidangan lanjutan pada 2 Juli mendatang.

Kejahatan Bermotif Kebencian

Polisi juga tengah menyelidiki sejumlah serangan terhadap properti warga pada Senin malam yang mengakibatkan empat rumah rusak parah akibat kebakaran. Pihak kepolisian menyebut insiden tersebut sebagai kejahatan bermotif kebencian rasial.

“Kekerasan membabi buta yang terjadi di Ballymena dalam dua malam terakhir sangat memprihatinkan dan sama sekali tidak dapat diterima,” ujar Kepala Kepolisian Irlandia Utara (PSNI), Jon Boutcher, dalam pernyataan resminya, Rabu (11/6).

“Tindakan bermotif kebencian dan pengaruh massa hanya akan merusak tatanan masyarakat. Perilaku seperti ini harus dihentikan,” lanjutnya.

Beberapa warga asing ketakutan menjadi target. Seorang warga Rumania mengatakan kepada The Irish Times bahwa ia menempelkan bendera Inggris di jendela rumahnya untuk menghindari serangan. Sementara itu, foto yang dimuat The Belfast Telegraph memperlihatkan sebuah pintu rumah dengan bendera Inggris dan Filipina serta tulisan “Filipino lives here” sebagai tanda pengenal penghuni.

Kekerasan Meluas

Hingga Rabu, lima orang ditangkap atas dugaan keterlibatan dalam aksi kerusuhan di Ballymena. Sebelumnya, satu orang telah diamankan pada malam pertama kekacauan.

Menurut saksi mata dari Reuters, polisi yang dilengkapi perlengkapan anti huru-hara dan kendaraan lapis baja, membalas serangan dengan menggunakan meriam air dan peluru tidak mematikan. Massa melemparkan bom molotov, batu, dan batang logam yang diambil dari dinding bangunan sekitar.

Satu rumah dilaporkan hangus terbakar. Beberapa kendaraan dibakar, bahkan satu mobil terlihat terbakar dalam posisi terbalik.

Sebuah kendaraan terbakar pada malam kedua kerusuhan di Ballymena, Irlandia Utara, pada 11 Juni 2025. (foto: REUTERS/Clodagh Kilcoyne)

Kerusuhan serupa juga terjadi di beberapa kota lain. Protes memblokir sejumlah jalan di Belfast, sementara di Newtownabbey dan Carrickfergus, massa membakar tempat sampah serta melemparkan botol dan batu ke arah polisi. Insiden juga dilaporkan di kawasan utara Belfast.

Kecaman Pemerintah

Pemerintah Inggris dan para politisi lokal dengan tegas mengecam kekerasan tersebut.

“Pemandangan mengerikan dari kerusuhan sipil yang kita saksikan lagi di Ballymena malam ini sungguh tidak memiliki tempat di Irlandia Utara,” ujar Menteri Irlandia Utara dari Inggris, Hilary Benn, melalui akun media sosial X (dulu Twitter).

Insiden ini menjadi pengingat bahwa meskipun Perjanjian Damai Irlandia Utara telah menghentikan konflik sektarian selama tiga dekade pada 1998, ketegangan masih dapat muncul sewaktu-waktu, terutama jika dipicu oleh isu yang sensitif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tragedi Rio de Janeiro: Operasi Polisi Tewaskan 121 Orang

31 Oktober 2025 - 08:32 WIB

Operasi polisi di Rio de Janeiro menewaskan 121 orang, menjadikannya yang paling mematikan dalam sejarah Brasil.

Pencurian Mahkota Kerajaan di Louvre Prancis, Pakar Sebut Barang Curian Akan Hilang Selamanya

22 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Pencurian mahkota Kerajaan di Louvre jadi aib nasional Prancis. Polisi buru geng spesialis perhiasan lintas Eropa.

Industri Film Dunia Tetap Melaju di Tengah Ancaman Tarif Trump

19 Oktober 2025 - 10:29 WIB

Ancaman tarif 100 persen dari Donald Trump tak hentikan produksi global seperti Star Wars: Starfighter. Industri film tetap melaju.

Aksi ‘No Kings’ di AS, Ribuan Warga Protes Kebijakan Trump

19 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Ribuan warga AS turun ke jalan dalam aksi No Kings memprotes kebijakan Donald Trump yang dinilai mengancam demokrasi dan kebebasan sipil.

Tercatat Sejarah: Trump Umumkan Perang Gaza Berakhir

14 Oktober 2025 - 08:34 WIB

Hamas bebaskan sandera terakhir, Trump nyatakan perang Gaza berakhir. Dunia sambut babak baru perdamaian Timur Tengah.
Trending di Internasional