Menu

Mode Gelap
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Gempa Dahsyat di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 800 Orang Sejumlah Politisi Nasdem, PAN, dan Golkar Dicopot dari DPR Usai Demo Besar Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Tunangan Siapa Anggota DPR yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok? KAI Tegas Tolak Terkontaminasi Radioaktif, Kemendag Hentikan Ekspor Udang Indonesia ke AS

Internasional

Perang Dagang AS Kian Ketat, China Diprediksi Untung Besar dari Pembatasan Ekspor Chip

badge-check


					Perang Dagang AS Kian Ketat, China Diprediksi Untung Besar dari Pembatasan Ekspor Chip Perbesar

Beijing – Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China kembali memanas, kali ini merembet ke sektor industri semikonduktor. Presiden AS Donald Trump menetapkan sejumlah persyaratan baru bagi perusahaan teknologi seperti Nvidia dan AMD untuk dapat mengekspor produk chip mereka ke China. Namun, kebijakan tersebut justru diprediksi akan menjadi angin segar bagi pengembangan teknologi dalam negeri China.

Sejumlah analis menilai, langkah pemerintah AS ini bisa menjadi bumerang. Alih-alih menekan, kebijakan ini justru mendorong percepatan inovasi di sektor chip di China.

“Yang sebenarnya terjadi adalah Pemerintah AS sedang menyerahkan kemenangan besar kepada China, yang tengah membangun ekosistem chip-nya sendiri,” ujar Jack Gold, analis dari firma riset teknologi J.Gold Associates, seperti dikutip AFP, Minggu (20/4/2025).

Gold menambahkan, ketika China telah memiliki kemampuan kompetitif dalam memproduksi chip, mereka akan memasarkan produknya ke seluruh dunia. Dalam situasi tersebut, perusahaan chip asal AS diperkirakan akan kesulitan merebut kembali pangsa pasar global.

Hambatan Lisensi, Biaya Miliaran Dolar

Dampak dari kebijakan ini sudah mulai terasa. Nvidia dan AMD kini diwajibkan mengantongi lisensi ekspor untuk bisa menjual chip ke China. Namun, proses perizinan yang rumit serta tidak adanya jaminan izin diberikan menjadi hambatan besar.

Nvidia, yang mengembangkan chip H20 khusus untuk pasar China, diperkirakan harus menanggung biaya lisensi hingga 5,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 92,7 triliun. Chip H20 dirancang untuk mendukung pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan telah dioptimalkan sesuai regulasi ekspor sebelumnya.

Sementara itu, AMD juga terimbas. Chip GPU MI308 yang mereka produksi untuk kebutuhan performa tinggi seperti gim dan AI, diperkirakan menelan biaya hingga 800 juta dollar AS atau Rp 13,4 triliun hanya untuk urusan lisensi.

Tanpa adanya kepastian izin ekspor, kelangsungan distribusi produk ke pasar China menjadi tanda tanya besar.

“Hadiah” untuk China

Analis teknologi lainnya, Rob Enderle, menyebut kebijakan AS ini justru memberikan “hadiah” kepada China.

“Ini akan menjadi berkah bagi China dalam mengembangkan industri mikroprosesornya sendiri,” kata Enderle. “AS secara tidak langsung menyerahkan keunggulan kepemimpinan di sektor chip dan GPU.”

Hal senada disampaikan Jack Gold. Ia menilai, meski Trump mungkin merasa sedang “merisak” China melalui pembatasan ekspor, kenyataannya justru kebijakan tersebut berpotensi membatasi kapasitas dan potensi ekspor AS ke pasar dunia.

Bahkan, negara-negara lain yang terdampak tarif perdagangan AS bisa saja beralih pada chip buatan China, yang dinilai lebih kompetitif dari sisi harga dan ketersediaan.

“Tanpa terkecuali, ini akan menjadi masalah besar bagi perusahaan teknologi AS dalam mempertahankan daya saing global,” ujar Gold.

Dorongan Inovasi di Negeri Tirai Bambu

Dalam beberapa tahun terakhir, China memang gencar mengembangkan industri chip dalam negeri. Dukungan penuh dari pemerintah melalui pendanaan dan subsidi, ditambah dorongan akibat tekanan eksternal, membuat transformasi teknologi ini berjalan semakin cepat.

Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat China akan menjadi pesaing serius dalam pasar chip global—sebuah skenario yang justru ingin dicegah oleh kebijakan dagang AS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tragedi Rio de Janeiro: Operasi Polisi Tewaskan 121 Orang

31 Oktober 2025 - 08:32 WIB

Operasi polisi di Rio de Janeiro menewaskan 121 orang, menjadikannya yang paling mematikan dalam sejarah Brasil.

Pencurian Mahkota Kerajaan di Louvre Prancis, Pakar Sebut Barang Curian Akan Hilang Selamanya

22 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Pencurian mahkota Kerajaan di Louvre jadi aib nasional Prancis. Polisi buru geng spesialis perhiasan lintas Eropa.

Industri Film Dunia Tetap Melaju di Tengah Ancaman Tarif Trump

19 Oktober 2025 - 10:29 WIB

Ancaman tarif 100 persen dari Donald Trump tak hentikan produksi global seperti Star Wars: Starfighter. Industri film tetap melaju.

Aksi ‘No Kings’ di AS, Ribuan Warga Protes Kebijakan Trump

19 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Ribuan warga AS turun ke jalan dalam aksi No Kings memprotes kebijakan Donald Trump yang dinilai mengancam demokrasi dan kebebasan sipil.

Tercatat Sejarah: Trump Umumkan Perang Gaza Berakhir

14 Oktober 2025 - 08:34 WIB

Hamas bebaskan sandera terakhir, Trump nyatakan perang Gaza berakhir. Dunia sambut babak baru perdamaian Timur Tengah.
Trending di Internasional