Menu

Mode Gelap
Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Gempa Dahsyat di Afghanistan Tewaskan Lebih dari 800 Orang Sejumlah Politisi Nasdem, PAN, dan Golkar Dicopot dari DPR Usai Demo Besar Taylor Swift dan Travis Kelce Umumkan Tunangan Siapa Anggota DPR yang Usulkan Gerbong Khusus Perokok? KAI Tegas Tolak Terkontaminasi Radioaktif, Kemendag Hentikan Ekspor Udang Indonesia ke AS

Internasional

Pertemuan Perdamaian Rusia dan Ukraina di Istanbul Gagal Tunjukkan Titik Terang

badge-check


					Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan memimpin pertemuan antara negosiator Ukraina dan Rusia di Istanbul, Turki, pada 16 Mei 2025. Perbesar

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan memimpin pertemuan antara negosiator Ukraina dan Rusia di Istanbul, Turki, pada 16 Mei 2025.

Istanbul – Pertemuan tatap muka pertama antara delegasi Rusia dan Ukraina sejak Maret 2022 berakhir dalam waktu kurang dari dua jam pada Jumat (16/5/2025), tanpa adanya tanda-tanda kemajuan dalam meredakan ketegangan atau perdamaian antara kedua pihak. Seorang sumber dari pihak Ukraina bahkan menyebut tuntutan Moskow sebagai “tidak masuk akal dan tidak dapat dijadikan dasar pembicaraan”.

Pembicaraan yang digelar di Turki itu menjadi dialog langsung perdana sejak bulan kedua setelah Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022. Namun harapan akan terobosan diplomatik langsung meredup sejak awal, seiring laporan bahwa Rusia mengajukan syarat-syarat yang dinilai “jauh dari realita”.

“Yang mereka ajukan bukan hanya tidak realistis, tapi juga tidak pernah masuk dalam agenda diskusi sebelumnya,” ujar sumber Ukraina. Ia menyebut tuntutan Rusia sebagai “persyaratan yang mustahil dan tidak konstruktif”.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Rusia terkait isi atau hasil pembicaraan tersebut.

Sinyal pesimistis terhadap hasil perundingan ini juga semakin kuat setelah mantan Presiden AS Donald Trump, yang tengah melakukan kunjungan ke Timur Tengah, menyatakan bahwa tidak akan ada kemajuan berarti tanpa pertemuan langsung antara dirinya dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Ukraina Desak Gencatan Senjata Penuh, Rusia Ingin “Penyelesaian Diplomatik”

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa prioritas utama Kyiv saat ini adalah “gencatan senjata penuh, tanpa syarat, dan jujur” demi menghentikan pertumpahan darah serta membangun dasar kuat bagi diplomasi ke depan. Zelensky juga mendesak komunitas internasional untuk menjatuhkan sanksi tambahan terhadap sektor energi dan perbankan Rusia apabila Moskow menolak kesepakatan damai.

Rusia sendiri menyatakan ingin mengakhiri perang melalui jalur diplomasi dan terbuka terhadap pembahasan gencatan senjata. Namun Moskow mengemukakan sejumlah kekhawatiran. Salah satunya adalah potensi bahwa jeda perang akan dimanfaatkan Ukraina untuk konsolidasi militer dan memperoleh lebih banyak senjata dari Barat.

Ukraina dan negara-negara pendukungnya menuduh Presiden Putin sengaja mengulur waktu dan tidak menunjukkan itikad serius untuk mengakhiri konflik. Kegagalan pertemuan terbaru ini memperpanjang kebuntuan diplomatik dalam perang yang telah menelan puluhan ribu korban jiwa dan mengguncang stabilitas global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tragedi Rio de Janeiro: Operasi Polisi Tewaskan 121 Orang

31 Oktober 2025 - 08:32 WIB

Operasi polisi di Rio de Janeiro menewaskan 121 orang, menjadikannya yang paling mematikan dalam sejarah Brasil.

Pencurian Mahkota Kerajaan di Louvre Prancis, Pakar Sebut Barang Curian Akan Hilang Selamanya

22 Oktober 2025 - 09:22 WIB

Pencurian mahkota Kerajaan di Louvre jadi aib nasional Prancis. Polisi buru geng spesialis perhiasan lintas Eropa.

Industri Film Dunia Tetap Melaju di Tengah Ancaman Tarif Trump

19 Oktober 2025 - 10:29 WIB

Ancaman tarif 100 persen dari Donald Trump tak hentikan produksi global seperti Star Wars: Starfighter. Industri film tetap melaju.

Aksi ‘No Kings’ di AS, Ribuan Warga Protes Kebijakan Trump

19 Oktober 2025 - 07:59 WIB

Ribuan warga AS turun ke jalan dalam aksi No Kings memprotes kebijakan Donald Trump yang dinilai mengancam demokrasi dan kebebasan sipil.

Tercatat Sejarah: Trump Umumkan Perang Gaza Berakhir

14 Oktober 2025 - 08:34 WIB

Hamas bebaskan sandera terakhir, Trump nyatakan perang Gaza berakhir. Dunia sambut babak baru perdamaian Timur Tengah.
Trending di Internasional