Tallahassee – Suasana tenang di kampus Florida State University (FSU), Amerika Serikat, mendadak berubah menjadi mencekam setelah terjadi aksi penembakan brutal pada Kamis (17/4/2025) siang waktu setempat. Seorang pria bersenjata, yang diketahui merupakan anak dari seorang wakil sheriff di Leon County, menewaskan dua orang dan melukai empat lainnya sebelum akhirnya dilumpuhkan oleh petugas.
Pelaku diidentifikasi sebagai Phoenix Ikner (20), yang diyakini merupakan mahasiswa aktif di FSU, kata Kepala Kepolisian Kampus FSU, Jason Trumbower. Namun, dua korban meninggal bukan merupakan mahasiswa kampus tersebut.
“Sayangnya, pelaku memiliki akses ke salah satu senjata ibunya, yang ditemukan di lokasi kejadian,” ujar Sheriff Leon County, Walter McNeil, dalam konferensi pers. Senjata tersebut sebelumnya adalah senjata dinas sang ibu yang kemudian dibeli secara pribadi dari kantor sheriff.
Penembakan Terjadi di Dekat Gedung Serbaguna Mahasiswa
Aksi penembakan terjadi sekitar pukul 11.50 siang waktu setempat, tepat di dekat gedung serbaguna mahasiswa (student union) yang merupakan pusat aktivitas kampus. Saat itu, ribuan mahasiswa tengah berada di sekitar area kampus yang dihuni lebih dari 42.000 mahasiswa.
Mahasiswa bernama Max Jenkins yang menjadi saksi mata menggambarkan momen menegangkan saat pelaku menembak secara acak. “Dia keluar dari gedung student union dan menembakkan empat atau lima peluru. Saya melihat ada kereta golf yang terkena peluru,” ujarnya seperti dikutip dari Tallahassee Democrat.
Sementara itu, Chris Pento, yang tengah mengunjungi kampus bersama keluarganya, turut menyaksikan kepanikan yang terjadi. “Itu terasa sangat tidak nyata. Orang-orang berlarian. Putri saya bahkan sempat terinjak,” ujarnya kepada stasiun televisi lokal WCTV.

Lokasi penembakan massal.
Polisi Tembak Pelaku, Motif Masih Misterius
Petugas yang merespons kejadian langsung menembak pelaku setelah yang bersangkutan menolak menyerah. Pelaku dan empat korban luka dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi mengalami luka tembak.
Selain pistol milik ibunya, pihak berwenang juga menemukan senapan shotgun yang dibawa pelaku ke kampus, meski belum dapat dipastikan apakah senjata itu digunakan dalam penembakan.
Hingga kini, motif pelaku masih belum diketahui. Polisi menyatakan Ikner bertindak seorang diri dalam insiden ini.
Luka Lama yang Terulang
Insiden ini menjadi penembakan massal kedua di kampus FSU dalam 11 tahun terakhir. Pada 2014, seorang alumnus kampus menembaki perpustakaan utama FSU dan melukai dua mahasiswa serta seorang pegawai.
Kekerasan bersenjata di lingkungan kampus telah menjadi momok yang terus menghantui Amerika Serikat. Penembakan di FSU kali ini menambah daftar panjang tragedi di institusi pendidikan tinggi, seperti pembantaian di Virginia Tech (2007), Michigan State University (2023), dan University of Nevada, Las Vegas (2023).
Pihak universitas dan aparat keamanan setempat menyatakan komitmennya untuk mendukung pemulihan korban serta meningkatkan pengamanan di kawasan kampus.












